Selasa, 20 Desember 2011

analisa usaha lele

ANALISA USAHA
Pembesaran lele Sangkuriang di bak plastik
1.
Investasi

a.
Sewa lahan 1 tahun @ Rp 1.000.000,-
=
Rp
1.000.000,-

b.
Bak kayu lapis plastik 3 unit @ Rp 500.000,-
=
Rp
1.500.000,-

c.
Drum plastik 5 buah @ Rp 150.000,-
=
Rp
750.000,-




Rp
3.250.000,-
2.
Biaya Tetap

a.
Penyusutan lahan Rp 1.000.000,-/1 thn
=
Rp
1.000.000,-

b.
Penyusutan bak kayu lapis plastik Rp 1.500.000,-/2 thn
=
Rp
750.000,-

c.
Penyusutan drum plastik Rp 750.000,-/5 thn
=
Rp
150.000,-




Rp
1.900.000,-
3.
Biaya Variabel




a.
Pakan 4800 kg @ Rp 3700
=
Rp
17.760.000,-

b.
Benih ukuran 5-8 cm sebanyak 25.263 ekor @ Rp 80,-
=
Rp
2.021.052,63

c.
Obat-obatan 6 unit @ Rp 50.000,-
=
Rp
300.000,-

d.
Alat perikanan 2 paket @ Rp 100.000,-
=
Rp
200.000,-

e.
Tenaga kerja tetap 12 OB @ Rp 250.000,-
=
Rp
3.000.000,-

f.
Lain-lain 12 bin @ Rp 100.000,-
=
Rp
1.200.000,-




Rp
24.281.052,63
4.
Total Biaya

Rp
26.181.052,63





5.
Pendapatan

Rp
28.800.000,00

Produksi lele konsumsi 4800 kg x Rp 6000/kg -,



6.
KEUNTUNGAN

Rp
2.418.947,37
7.
Break Event Point (BEP)




Volume produksi
=
4.396,84 kg

Harga produksi
=
Rp 5.496,05


Sumber :Buku Budidaya Lele Sangkuriang, Dit. Pembudidayaan, Ditjen Perikanan
Budidaya

. Ikan ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat (coba saja lihat warung-warung
pecel lele, ramai terus kan). Sekarang ini, ekspor lele sudah dilakukan oleh perusahaan
dari Belanda. Mereka sudah bisa mengekspor 20 ton lele per hari. vietnam mengekspor 70.000 ton lele pd tahun 2005 untuk pasar amerika dan eropa dengan kisaran harga $ 2,8/kg.

ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang). Dalam bahasa Inggris disebut pula catfish, siluroid, mudfish dan walking catfish. Hewan yang di Amerika Serikat disebut Cat Fish ini benar-benar berpotensi memuaskan hobi memelihara binatang dan mendatangkan pemasukan tambahan bagi Anda.

2. Modal yang dibutuhkan juga kecil koq, 300-500 ribuan.
3. Syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, minimal 3 x 6 meter.
Ayo, coba ukur tanah samping/depan/belakang rumah anda atau bisa menyewa
tempat?

buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30 cm, tanah galian lalu urug-kan saja ke sekitar pinggir calon kolam. Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari.
info: Kalau air terlalu dangkal ukuran lele menjadi terlalu pendek karena ikan kurang bergerak.

Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang bukan?

Isi kolam dengan air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam harus dlm kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg terus menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
sampai satu minggu jgn dulu kasih pakan (biarkan lele makan pakan alami tadi)

Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. (terkadang kalo beli bibit ada minimal order)

Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele.
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/M2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam.

PAKAN
------
berikan pakan dua kali dalam sehari. Pakannya adalah pelet dan menu tambahan cacahan jeroan ayam. Menu tambahan ini ikan bisa cepat besar. Menu tambahan ini juga meningkatkan pertumbuhan lele. “Kalau biasanya sekilo ada tujuh ekor, setelah diberi pakan tambahan sekilo cuma enam ekor,”

Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan.

atau bisa juga pakan utama menggunakan pakan pabrik dgn kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam spt bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng terlebih dahulu dibakar/direbus. atau dengan jeroan ikan,atau ikan-ikan buangan(dipasar bnyk koq).

--tidak wajib-- Untuk tambahan Pakannya sediakan seperti dibawah ini;
1. Ampas tahu
2. Katul (dedek halus) dari padi
3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lbh bgs di rebus
dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.

Andrew (warning) : piara lele bau (bagi yang sensitif bau) lho... harus tahan juga wk wk wk


Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang.
1 minggu mungkin sekitar 20-30 ekor.
3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal koq. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukup besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. (asumsi sekilo Rp.7000, biasanya ada 7 ekor lele)

Bibit lele biasanya dibeli dari pasar atau peternak lele (yang memproduksi benih).
hati-hati dengan bibit yang kuntet (kaga bisa gede)

atau kalau kita sendiri punya lahan sangat luas, bisa membeli 3-4 pasang induk yang siap bertelur (harga mungkin sekitar 100 ribu per pasang), sekali bertelur jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu tuh, kalau cara merawatnya berhasil banyak yang berhasil hidup dan tumbuh besar, mungkin butuh kolam ukuran 3x4 m sebanyak 3-4 buah kolam untuk menampung telur.

soal pemasaran, bisa di lingkungan kita sendiri, tawarkan ke pengumpul benih, atau yang sudah besar tawarkan ke warung-warung makan lele atau jual ke pasar, ke tukang sayur keliling, pemancingan2 ikan lele, dll harganya mungkin +/- Rp. 7000/kg
Pokoknya jangan jual lele pada bulan-bulan yang tidak ada huruf ‘r’-nya (mei, juni, juli,agustus ?) Mengapa? Pada bulan-bulan itu banyak petani lele mengobral lelenya dengan harga murah karena mereka butuh biaya sekolah anak-anaknya
Bikin saja tulisan di depan rumah "JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH"
Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa.

Harga jual lele mencapai puncak paling mahal pada Januari. Pada bulan Januari pasokan lele berkurang karena pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Berdasarkan pengalaman Vian, air hujan bisa menurunkan derajat keasaman (pH) air kolam.

Sebenarnya budi daya lele tidak terlalu direpotkan dengan masalah air. Daya tahan lele sangat tinggi. “Asalkan air selalu penuh dan cukup pakan,” kata semua pakar lele,

lebih jauh lagi kalo mau tahu Syarat Teknis-nya...

1) Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpl
2)Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air.
3)pH air yang ideal berkisar antara 6 - 9.
4)Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l.

Satu bulan setelah bibit dilepas, kolam dijarangkan, lele disortir lele yang besar-besar sebesar batu baterai. Sekitar empat kwintal lele sebesar batu baterai itu dipindahkan ke kolam lain. Tujuannya supaya dalam satu kolam ukuran ikan lele seragam. Kalau tidak seragam lele yang kecil dimakan lele yang lebih besar. sortir secara kontinue (2 atau 3minggu sekali) untuk memisahkan ukuran yang besar dan yang kecil untuk mencegah kanibalisme dan kerugian panen.

tehniknya: mungkin perlu punya lebih dari satu kolam, atau ada yang disekat dengan jaring.


Seandainya pakan tidak dikombinasi dengan jeroan ayam, satu periode panen memerlukan 30 karung pelet. Jika ditambah jeroan ayam sebanyak 50 kg dalam satu periode pemeliharaan, pelet bisa dikurangi separuhnya.

Selain itu, masa panen (ukuran konsumsi) lele relatif lebih cepat daripada ikan konsumsi lainnya. “Kalau gurami baru bisa dipanen sekitar delapan bulan. Lele sekitar 50 hari,” kata seorang peternak lele.

Andrew :
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. jadi pikirkan trick-tricknya biar tidak di PATIL wk wk wk

Selamat mencoba!
kalau stress, coba ambil pakan ikan, malam-malam menjelang maghrib, taburkan ke atas kolam, lihat betapa asyiknya melihat ikan-ikan berlomba memangsa makanan

Jangan lupa, perdalam ilmu memelihara ikan dengan menggali ilmu dari buku-buku di toko buku.














Usaha lele


Seperti diceritakan disini, gw coba kasih gambaran berapa sih keuntungan yang kita peroleh untuk membuat usaha ini? Analisa usaha ini gw buat sendiri berdasarkan apa yang telah gw alami dan pelajari. Yang gw alami artinya sampai tahap pembelian bibit dan pakan. Sedangkan yang lainnya berdasarkan yang gw pelajari dan cari tau.

1. Analisa Usaha yang gw buat secara umum

Analisa Usaha Budidaya Lele
A. Biaya Investasi
1. 3 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,-              = Rp.  450.000,-
2. Selang 15 meter @Rp.2.500,-                                  = Rp.    37.500,-
3. Ember karet 2 buah @Rp.10.000,-                            = Rp.    20.000,-
4. Gayung 1 buah @Rp. 5000,-                                    = Rp.      5.000,-
5. Lamit 1 buah @Rp.15.000,-                                      = Rp.    15.000,-
                     Jumlah                                                = Rp.  527.500,-
B. Biaya Produksi
1. Bibit lele 5000 ekor @Rp.300,-                                 = Rp.1.500.000,-
2. Pakan selama 3 bulan                                             = Rp.   337.000,-
3. Obat-obatan selama 3 bulan                                    = Rp.     50.000,-
4. Tenaga Kerja                                                          = Rp.   900.000,-
6. Biaya Penyusutan/ periode Rp.527.500 : 10              = Rp.     52.750,-
5. Biaya lain-lain                                                        = Rp.   100.000,-
                     Jumlah                                                = Rp. 2.939.750,-
Perkiraan Hasil
Panen : 70% x 5000 : 7 = 500 kg x Rp. 7000,                = Rp. 3.500.000,-
Pendapatan =  Rp. 3.500.000 – 2.939.750                     =     Rp.560.250,-
BEP =  Rp. 2.939.750 : 500 =  Rp.  5879.5

   
        Nah, itu analisa usaha secara umum dengan perhitungan 5000 bibit lele yang di tanam. Sekarang analisa usaha yang bener2 gw alami dalam arti kata apa adanya saja.. hehehe...





2. Analisa usaha itung2an skala kecil yang gw alami saat ini

Biaya investasi
1. Lahan Tanah (saya tanggung)                                                        Rp. 0,-
2. 2 buah terpal ukuran 2 x 3: @Rp. 150.000,-                                    Rp. 300.000,-  
3. Bambu (saya tanggung)                                                                Rp. 0,-             
4. Paku 1 kg                                                                                    Rp. 8.000,
5. Tukang (saya sendiri)                                                                    Rp. 0,-
    Jumlah                                                                                       Rp. 308.000,-              
Biaya Produksi

1. Bibit/benih 1000 ekor @Rp.300,-                                                         Rp. 300.000,-
2. Pakan :
    Pakan bulan pertama 5kg @Rp. 10.000,-                                             Rp.  50.000,
    Pakan selanjutnya   1Bal  @Rp. 180.000,-                                           Rp. 180.000,-
    Biaya obat/lain-lain                                                                            Rp.  50.000,-
    Jumlah                                                                                          Rp. 580.000,-
Jumlah modal awal  = Rp. 888.000
Diperkirakan panen 1 kolam 150 kg
Harga lele /bulan Mei 2008 = Rp. 9.000/kg (harga bisa berubah sewaktu-waktu)
150 X 9.000 = Rp. 1.350.000
Pemasukan/panen    = Rp. 1.350.000
Keuntungan/panen   = Rp. 1.350.000 - Rp. 888.000
                                 = Rp. 462.000,-







ANALISIS USAHA IKAN LELE
Itu analisa usaha untuk panen pertama. Untuk panen2 selanjutnya jelas lebih besar karena tidak memerlukan biaya investasi lagi. Oya, kata2 "saya tanggung" itu artinya gw tidak mengeluarkan biaya untuk itu. beruntung banget di rumah ada lahan sedikit dan kebun bambu. hehehehe....
Setelah perkenalan dan analisa usaha pembesaran ikan lele di kolam terpal, sekarang gw coba untuk sedikit menjelaskan cara pembuatan kolam terpalnya. Penjelasan ini sesuai dengan apa yang saya lakukan sendiri, sehingga mungkin ada beberapa perbedaan dengan orang2 yang sudah pernah membuat kolam serupa or perbedaan dengan apa yang sudah di jelaskan di blog2 lain.
    Apa saja yang di perlukan untuk membuat kolam terpal?
1. Lahan, usahakan lahan yang sedikit rindang, tapi jangan langsung di bawah pohon.
2. Terpal,  berukuran ukuran 4x5. yang gw pake adalah terpal jenis A3, lebih tebal. Tapi gw
    juga pernah ngeliat beberapa kolam sejenis dengan terpal yang lebih tipis. Jadi, gw pikir itu
    pun bisa di pakai untuk menghemat biaya.
3. Bambu,  diperlukan bambu yang dibelah besar. dengan ukuran 2,2 meter sebanyak kurang
    lebih 10 belahan, dan ukuran 3,2 meter sebanyak kurang lebih 10 belahan.
4. Tiang patok, diperlukan kayu yang nantinya bakal tumbuh agar bisa bertahan lama, seperti
    tanaman Hanjuang or apa sajalah yang kuat . Jangan menggunakan bambu karena masa
    pakainya terbatas.
5. Paku, digunakan untuk memaku belahan bambu ke patoknya.
6. Kawat, digunakan untuk mengikat terpal ke patok/bambu.

    Cara pembuatan :
Setelah semua bahan tersedia, terlebih dulu ratakan tanah yang akan di pakai untuk mendirikan kolam terpal, jangan sampai ada benda tajam di atasnya. Lalu dirikanlah patok di empat sudut berbeda dengan ukuran panjang 3 meter dan lebar 2 meter. Kemudian pasang belahan bambu 2,2 m untuk lebarnya dengan menggunakan paku, dan belahan bambu 3,2 m untuk panjangnya. pasang agak merapat agar rangka kolam kuat, setelah semua terpasang, maka terpal dapat dipasang membentuk segi empat di dalam rangka tersebut. Ujung terpal di ikat kuat2 dengan kawat ke patok. Karena nantinya terpal akan diisi air, maka pastikan rangka kolam terpasang dengan kuat.
Setelah kolam terpal didirikan,  sekarang gw coba berbagi bagaimana caranya untuk memulai pemeliharaan ikan lele dari mulai mencari bibit, sampai tentang pakan yang digunakan. Kebetulah hal ini juga sekarang sedang saya kerjakan dan baru jalani, jadi ulasannya hanya sebatas yang saya alami dan survey serta tanya tanya kesana kemari.
        Kolam terpal yang sudah berdiri diisi air sebanyak kurang lebih 20 cm, setelah itu didiamkan selama kira2 satu minggu. Alangkah lebih baiknya jika selama itu kita bisa memberi planktonnya. Alhamdulillah gw dikasih cairan berwarna hijau dan berbau lumayan gak enak yang katanya plankton dari tukang bibit lele. tapi orang tersebut tidak memberi tahu cara pembuatan dan apa saja yang terkandung di dalamnya. Penasaran, gw coba cari informasi sana sini dan didapat kesimpulan kalo itu terbuat dari bibit plankton yang sudah banyak di jual (entah apa namanya) di tambah ayam mati, kotoran kambing dll (intinya yang bisa membuat plankton berkembang). Di rendam selama beberapa minggu. lalu diambil cairannya. itu intinya.
       Setelah didiamkan sekitar 1 minggu, maka kolam sudah siap diisi bibit lele. Jangan lupa perhatikan kekuatan kolam. Baik pagarnya maupun tiang2 patoknya.













Bibit lele
        Bibit lele yang kita cari diusahakan berasal dari daerah yang berada di dekat kolam kita berada. atau cari daerah terdekat. Alasannya ialah, selain dekat juga menjaga angka kematian tinggi akibat  pengangkutan bibit lele tersebut. Kemudian bibit lele yang kita beli haruslah yang sudah berukuran sedang, kira2 sebesar telunjuk orang dewasa, atau ada istilah bibit ukuran 4 6 sampai 7 8 (mungkin artinya 4x6 cm dan 7x8 cm). Bibit yang lebih kecil dari itu di takutkan belum kuat untuk dipindah atau belum bisa untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru sehingga angka kematiannya akan tinggi. Untuk kolam ukuran 2 x 3 seperti yang saya punya, bibit bisa di masukkan sebanyak 1000 ekor. Setelah 1 bulan, air ditambah sampai ketinggian 40 cm karena bibit lele sudah berkembang menjadi lebih besar.

Pakan lele
        Pakan lele kecil yang di gunakan adalah pakan pabrik (pelet). Yang gw gunakan adalah jenis pakan F-999, berbentuk bulat dan berukuran kecil seperti pentul jarum pentul. Pakan ini biasanya dijual di toko2 pertanian. Harganya bervariasi di setiap tempat. Disini, gw beli kemarin harga 1 kg nya Rp.10.000,-. Berdasarkan info sana sini, pakan ini hanya kita pakai sebanyak 5 kg. Setelah pakan tersebut habis (sekitar 1 bulan), maka diganti dengan pakan jenis 781 polos. Juga banyak tersedia di toko2 pertanian. Pakan jenis 781 polos dipakai sampai kira2 2 minggu sebelum panen. Setelah itu kita ganti pakan dengan jenis 781 -2. Yang perlu di perhatikan pada saat pemberian pakan ialah jangan terlalu banyak memberi pakan secara sekaligus, karena pakan2 yang tidak di makan akan mekar dan tenggelan dan dikhawatirkan menimbulkan racun. Jadi beri makan nya sedikit2 tapi teratur. Jika terlihat pakan sudah habis tapi lele masih mau makan, ya di kasih lagi :) Pemberian pakan dilakukan sehari 3 kali. yaitu pagi, siang dan malam. Yang gw alami, nafsu makan ikan lele besar ketika makan malam. Jadi untuk malam jumlah pakan yang di pakai akan lebih banyak daripada pagi atau siang.

Penyortiran
        Penyortiran yang dimaksud disini ialah memisahkan lele yang sudah berumur 1 bulan di kolam terpal. Karena besarnya lele setelah 1 bulan tidak sama rata, maka perlu di pisahkan. Jadi, butuh satu kolam terpal lagi untuk memisahkannya. Lele yang besar di ambil dan dimasukkan ke kolam berisi air yang kosong (ingat, air sudah didiamkan selama 1 minggu). penyortiran bisa menggunakan ember khusus penyortiran (biasanya di jual di toko pertanian) ataupun secara manual alias memilih sendiri kira2 mana yang perlu di pisahkan. Pemisahan dilakukan karena setelah lele membesar, maka kolam sudah tidak cukup untuk menampung sebanyak 1000 ekor. Selain itu penyortiran di lakukan untuk menghindari kanibal dari lele dimana lele besar terkadang memakan lele yang lebih kecil.

Pengairan
        Seperti sudah di jelaskan diatas, air dalam kolam pertama kali diisi setinggi 20 cm








dan didiamkan selama 1 minggu sebelum diisi bibit lele. Setelah 1 bulan, air di tambah sampai setinggi 40 cm karena lele sudah makin membesar. Penambahan air selanjutnya dilakukan jika air terlihat berkurang karena penguapan atau kebocoran kecil. Batas 40 cm di pertahankan sampai kira-kira 2 minggu sebelum panen. Setelah itu air bisa di tambah kembali sampai 60 cm. Air dikurangi apabila ada kelebihan air akibat hujan. Yang pasti air jangan sampai terlalu penuh.

        Hal-hal lain yang perlu diperhatikan adalah selalu periksa ketahanan pagar kolam, karena beban terpal dan air cukup besar sehingga pagar kolam yang tidak kuat akan berakibat fatal. Jika kolam yang didirikan berada di area terbuka (langsung terkena sinar matahari/ bukan tempat rindang) diusahakan untuk memakai paranet di atasnya, untuk menghindari sinar matahari langsung. Juga untuk menghindari tangan2 jahil atau hama manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar