Selasa, 20 Desember 2011

pemilihan bibit domba

2.1.    Pemilihan Bibit
Di dalam memilih bibit baik jantan maupun betina perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
-   Umur muda, sudah dewasa tubuh dan dewasa kelamin;.
-   Pilih dari anak keturunan kembar (relatif);
-   Sehat, tidak cacat/aktif;
-   Ciri-ciri sesuai dengan bangsanya;
-   Memiliki sifat keindukan yang baik;.
-   Untuk pejantan pilih yang mempunyai sifat kejantanan yang baik testis genap dan sama besar;
-   Pertumbuhan sesuai dengan umur;
-   Bentuk tubuh (padat, kaki tegak dan tumit tinggi/kokoh).

Untuk mendapatkan bibit domba dengan kualitas yang baik, maka standar mutu bibit domba harus diketahui sebagai dasar penilaian bibit domba tersebut. Semakin tinggi kualitas domba akan semakin tinggi pula nilai ekonomisnya.

Persyaratan Kuantitatif
NO.
PARAMETER
JANTAN
BETINA
1.
Bobot Lahir (kg)
2,75
±
0,25
2,35
±
0,20
2.
Bobot Sapih (kg)
11,50
±
1,50
9,10
±
0,57
3.
Bobot Badan Dewasa (kg)
57,74
±
11,96
36,89
±
9,35
NO.
PARAMETER
JANTAN
BETINA
4.
Panjang Badan (cm)
63,41
±
5,72
56,37
±
4,58
5.
Lingkar Dada (cm)
88,73
±
7,58
77,41
±
6,74
6.
Tinggi Pundak (cm)
74,34
±
5,84
65,61
±
4,85
7.
Lebar Dada (cm)
22,08
±
8,21
16,04
±
2,05
8.
Dalam Dada (cm)
35,00
±
27
34,15
±
3,35
9.
Pertambahan Bobot Badan (gr)
70
±
120
60
±
120
10.
Waktu Sapih (hari)
102
±
11
102
±
11

Standar Rata-Rata Bobot Lahir Domba Garut
Anak Tunggal             : 3,02 ± 0,40
Anak Kembar              : 2,72 ± 0,24
Anak Triplet/Tiga        : 2,26 ± 0,15

Kelas Domba Garut Jantan
PARAMETER
KELAS A
KELAS B
KELAS C
KELAS D
Bobot Badan (kg)
76,01
63,79
54,51
42,39
Panjang Badan (kg)
67,07
66,29
62,07
57,80
Lingkar Dada (kg)
98,75
91,98
86,90
57,80
Tinggi Pundak (kg)
79,33
75,78
74,80
71,70
Lebar Dada (kg)
26,61
23,27
19,88
20,73

Untuk mengetahui umur domba dapat dengan cara melihat pertumbuhan gigi. Domba yang sudah berumur lebih dari 4 tahun tidak ekonomis untuk dipelihara.



9 bulan          1 pasang
9 bulan (belum ganti gigi)
1 – 1 ½ tahun
(ganti gigi satu pasang)


2 pasang          3 pasang
1 ½ – 2 tahun
(ganti gigi dua pasang)
2 – 3 tahun
(ganti gigi tiga pasang)


4 pasang          puput
3 – 4 tahun
(ganti gigi empat pasang)
Lebih dari 4 tahun
(ukuran semua gigi hampir sama)

Gambar 4. Mengetahui Umur Melalui Pertumbuhan Gigi.


Pengawetan Hijauan
Adanya dua musim pada iklim Indonesia yaitu hujan dan kemarau menyebabkan adanya perbedaan produksi dari kedua musim tersebut, sehingga pada musim hujan hijauan akan berlebih dan sebaliknya pada musim kemarau selalu kekurangan.
Dengan dasar inilah, maka sebaiknya hijauan diawetkan secara kering maupun fermentasi.
a.     Silase :
Silase adalah salah satu jalan pengawetan hijauan melalui fermentasi pada ruang hampa udara (anaerob). Hal ini dapat dicapai dengan memanfaatkan potongan rumput kedalam satu tempat (silo) dengan cara menginjak-injaknya bersamaan dengan pemberian pengawet seperti dedak, tepung jagung, menir, molases dan sebagainya.
b.     Hay :
Adalah cara pengawetan hijauan dengan cara dikeringkan baik alamiah (dijemur di bawah sinar matahari) maupun mekanis (menggunakan alat pengering). Setelah kering kemudian dipak dan siap diberikan kepada domba pada musim paceklik.

DSCN0998
Gambar 8 : Kebun Rumput

C.    Konsentrat (Makanan Penguat)
Makanan penguat sangat dibutuhkan oleh domba, hal ini mengingat kebutuhan (hidup pokok, pertumbuhan, produksi) tidak dapat terpenuhi oleh hijauan saja. Makanan penguat umumnya kaya akan protein, vitamin, mineral dan energi juga zat makanan lainnya yang dibutuhkan oleh domba. Makanan penguat ini sangat disarankan untuk diberikan kepada domba bunting, sedang menyusui dan anak domba yang masih ikut induknya dalam bentuk “Creep feeding” (makanan anak) dimana induk tidak dapat memakannya. Makanan ini diberikan dalam bentuk kering atau agak basah (asal tidak berdebu) dan waktu pemberian pada pagi hari, sebaiknya diberikan sesudah diberi hijauan dengan maksud untuk merangsang aktifitas bakteri yang ada dalam perut besar.
Bahan makanan konsentrat (penguat) umumnya, terdiri dari produk sampingan atau limbah industri. Bahan penguat yang sering digunakan untuk penguat domba adalah jagung kering, garam dapur, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap, biji kapas, dedak halus, dedak jagung, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, onggok, dan sebagainya.
Pemberian hijauan dan pakan penguat paling sedikit 2 (dua) kali sehari dengan selang waktu antara 7 – 8 jam, yaitu pagi hari antara jam 09.00 – 10.00 dan sore hari antara jam 16.00 – 17.00.

Tabel 3. Campuran Pakan untuk Kondisi Pedesaan di Jawa Barat.
Status Ternak
Rumput (%)
Leguminosa (%)
Konsentrat
Anak belum disapih
Anak lepas tumbuh
Betina dewasa
Betina bunting
Betina meyusui
Pejantan
50
60
75
60
50
75
50
40
25
40
50
25
-
100 – 200
200 – 300
400 – 500
400 - 500
300 – 400

Tidak ada komentar:

Posting Komentar